Sabtu, 14 Maret 2009

wisata di Perancis

A. Toulousee,Perancis; Nikmati keunikan “Kota Bata Merah”

Jika kita mendengar kota Prancis,pikiran kita akan langsung tertuju ke kota Paris, Ibukota Prancis yang sangat terkenal dengan trendsetter modenya. Namun banyak orang tak mengetahui bahwa ada kota lain di Perancis yang cukup indah untuk dikunjungi dan ditelusuri.
Toulouse, Kota kecil di Prancis memang tidak terlalu dikenal, namun Toulouse ternyata cukup besar untuk menampung para pendatang. Anda akan melihat betapa beragamnya warga Toulouse, orang Asia hingga Afrika berbaur dengan mereka yang asli Eropa.
Semula, hampir semua warga Toulouse menganut Katolik. Seiring dengan makin banyaknya pendatang, jumlah itu merosot. Kini, Islam menjadi agama denga jumlah penganut terbesar kedua di kota terbesar keempat di Perancis ini. Meski begitu, kota ini juga menjadi saksi bisu lunturnya pera agama dalam kehidupan keseharian warganya.
Seperti warga kota mode, Paris, mereka yang tinggal di Toulouse dipastikan tak ketinggalan mode. Gaya berbusana mereka seragam dengan penduduk Paris. Selama musim dingin, jaket warna hitam atau cokelat menjadi pilihan favorit. Bisa dibilang, ini semacam warna wajib pakai.
Dari waktu ke waktu, wajah Toulouse memang tak banyak berubah. Padahal, kota ini pernah diduduki oleh bangsa celtik, Romawi, dan Jerman. Bangunan-bangunan tua yang hamper bias dipastikan terbuat dari batu bata merah berdiri kokoh di seluruh penjuru kota. Dari situ pula Toulouse mendapat julukan sebagai pink city.
Capitolium menjadi bukti betapa berharganya batu bata merah bagi warga Toulouse. Terletak di dataran rendah dekat sungai Garrone, penduduk Toulouse mengandalkan tanah liat sebagai bahan bangunan.”Di sini,sulit sekali mendapat batu putih.
Batu putih dank oral termasuk barang mewah di Toulouse. Hanya orang berpunya saja yang bias membelinya. Orang berkantong tebal bisa keluar kota kearah pegunungan untuk membeli dan memboyong pulang bahan bangunan kembali ke Toulouse.”Batu putih menjadi symbol kekayaan pemilik rumah.
Untuk mengamati keindahan kota Toulouse, berjalan kakilah di sekeliling Capitolium.Tak jauh dari sana , berdiri salah satu bangunan penting badi sebagia warga kota, Gereja Saint Sernin Bascilica.Bangunan dengan ketinggian 65 meter menjadi saksi bisu perjalanan penganut agama katolik warga setempat.
Sekitar 10 menit berjalan kaki dari Gereja Saint Basilicia, anda akann menemukan sungai Garonne nan menawan. Sungai ini mengalir melintasi Toulouse menuju Bordeaux sebelum akhirnya bermuara di lautan Atlantik. Ada dua jembatan yang membentang di atasnya. Salah satunya dibangun pada abad ke-17.”Di malam hari, lampu-lampu jembatan yang terlihat sangat cantik,.
Tepi sungai Garonne asyik ditelusuri. Bahkan, ketika malam sekalipun, penerangannya cukup membuat aman. Pada malam hari Selasa,Jum’at, dan Sabtu, tepi Sungai Garonne terasa amat’hidup’. Di hari-hari tersebut mahasiswa Universitas Toulouse sering bercengkerama di kafe-kafe di Saint Pierree Square.”Jika ingin makan malam dengan suasana yang berbeda, anda bias mencoba kafe di atas kapal.
Jauh sebelum industri raksasa pesawat terbang Airbus memberi kontribusi terhadap pedapatan kota Toulouse, pewarna tekstil berbahan alami lebih dulu menyejahterakan warga. Warna biru yag didapat dari ekstra daun pohon bernama latin Isatis Tinctoria (Champ de pastel) ini membawa Toulouse ke masa kejayaannya.

B. Paris Plage, Pantai Buatan di Paris

Paris, ibukota Prancis memang jauh dari pantai. Namun warga kota Paris boleh besenang hati karena mereka mempunyai “pantai” buatan di pusat kota.
“Paris Plage (baca: Pari Plaz),” namanya. Pantai ini berada di pusat kota Paris, lokasinya di tepi sungai Seine.
Paris Plage cukup dikenal di kalangan warga setempat maupun sebagian turis asing. Bahkan, itu menjadi salah satu daya tarik kota tua tersebut dalam menggaet wisatawan setiap tahun.
Dalam bahasa Prancis, Paris Plage berarti Pantai Paris (Paris Beach). Itu adalah pantai buatan. Lokasinya di sepanjang pinggir Sungai Seine yang memanjang dari timur ke barat dan berada di tengah Kota Paris.
Paris Plage berlangsung pada akhir Juli hingga akhir Agustus. Biasanya, aktivitas Paris Plage tersebut berlangsungempat hingga lima pekan.
Pantai buatan itu, dengan atraksi yang diadakan, menjadi ikon baru Paris sebagai salah satu surga wisata di dunia. Turis selalu datang. Selain warga local, banyak yang datang dari negara-negara Eropa.
Sunagi Seine sebetulnya cukup panjang. Tetapi, yang disulap menjadi pantai hanya skitar tiga kilometer. Paris Plage terutama dibangun dari Pont Sully (nama jalan) di sebelah timur hingga Pont Neuf di barat sungai.
Untuk menyulap area tepi sungai menjadi pantai, pemerintah Kota Paris mendatangkan ribuan ton pair secara khusus. Selain dari wilayah lain di Prancis, pasir itu kadang diimpor dari negara-negara lain. Selain itu, diimpor ratusan pohon palem untuk ditanam di tepi sungai. Rumput juda ditanam dekat sungai.Tempat mandi matahari, lengkap dengan paying-payung perlindungnya, dipasang di sepanjang lokasi. Sejumlah kolam renang dibangun. Asal tahu, berenang di Sungai Seine dilarang.
Berbagai fasilitas hiburan tersedia. Pentas musik terbuka siap menghibur, baik konser jazz maupun musik pop dan rok. Juga ada komedi putar dan berbagai hiburan lain. Untuk masuk Paris Plage, pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis.
Selama Paris Plage, semua jalan di pinggir sungai ditutup dari lalu lintas kendaraan. Hanya pejalan kaki, pengguna sepeda, atau pemakai rollerblade yang boleh melintas. Sedangkan mobil pribadi maupun bus carter diparkir di Pont Louis-Philippe.
Ide pembangunan pantai buatan itu bermula dari keinginan pemerintah kota untuk memberikan kesempatan berlibur kepada warga tanpa meninggalkan Paris. Le Parisien, sebutan bagi warga Paris, biasa pergi ke pantai untuk menikmati liburan Juli-Agustus yang berbarengan dengan musim panas.
Paris Plage mulai dibangun pada 2002. Tradisi itu terus dipertahankan hingga sekarang. Bukan hanya Le Parisien yang menikamati. Wisatawan terus mengalir. Berdasarkan data resmi, tiga juta orang datang ke Paris Plage pada 2003.
Biasanya pengunjung berenang dan mandi matahari hingga hampir pukul 23.00. Selama musim panas Juli-Agustus lalu,matahari di Paris maupun wilayah perancis lain baru terbenam pukul 23.00. Di musim gugur (mulai September), matahari tenggelam sekitar pukul 20.00. Tetapi, hujan bias turun tiba-tiba di Paris bulan-bulan ini dan matahari muncul lagi setelah mendung.
Meski bebas berenang dan mandi matahari, pengunjung Pari Plage tentu tidak boleh berpakaian seenaknya. Jangan harap bisa melihat orang telanjang atau wanita topless (telanjang dada)ketika mandi matahari. Bahkan, memakai G-string (bikini berbentuk tali yang memperlihatkan bagian tubuh dan hanya menutupi kemaluan) pun dilarang. Yang melanggar bakal didenda cukup besar.
Untuk acara tahunan yang berlangsung hanya sebulan itu, dan pembangunan tidak bisa dibuat permanent alias harus dibongkar jika selesai, dana yang dikeluarkan pemerintah kota cukup besar.

C. Musee du Louvre

Paris memang penuh dengan museum-museum yang menakjubkan. Namun untuk yang satu ini, Musee de louvre, saya tak habis-habisnya berdecak kagum menikmati keindahan karya seni disana. Meskipun sudah kesekian kalinya saya sudah menjejakkan kaki ditempat ini, saya tetap belum puas melihat-lihat karya-karya seni di museum ini.
Museum ini memang sangat luas, sebagian areanya berada dibawah tanah ini. Ada berbagai pintu masuk menuju Musee du Louvre, saya akan masuk dari bangunan yang bentuknya seperti Piramid, tetapi terbuat dari kaca. Sebelumnya saya harus melewati Esplanade de Tuileries, taman yang ditengah-tengahnya terdapat kolam yang dipadati oleh orang-orang yang beristirahat sambil menikmati paparan sinar matahari dikursi-kursi yang disediakan dipinggirnya.
Untuk masuk ke Museum Louvre sebenarnya ada lebih dari satu pintu masuk, selain pintu masuk utama pyramid, jika menggunakn metro 1 atau 7, pengunjung masuk dari pintu Palais-Royal-Musee du Louvre yang berada dibawah tanah, pintu masuk, Porte de Lions akses langsung ke bagian seni Africa, Asia, Oceania dan Amerika, atau jika tiket masuk sudah ada di Passage Ricelieu.
Musee du Louvre terdiri dari 3 bagia utama, bagian sayap Ricelieu, Denon da Sully, Ricelieu mempunyai koleksi pameran lukisan pelukis Prancis abad 14 sampai 17, lukisan pelukis Jerman, Flemish dan Belanda, Seni dekoratif abad 17 dan 19, Patung seniman Prancis, Seni antik Mesotamia. Iran dan Islami. Sayap yang ada di seberang.
Untuk dapat menikmati lukisan pelukis Italia Leonardo Da Vinci yang terkenal yaitu “Monalisa” yang memang disimpan di museum ini, tidaklah mudah. Saya harus mengantri kurang lebih 3 baris, belum lagi lukisan ini memang benar-benar dilindungi keamanannya. Lukisan ini diletakkan didalam lapisan kaca, dan pengunjung hanya boleh berdiri sekitar 1,5 meter di depannya itupun dibatasi hanya 1 menit, lebih dari 1 menit petugas akan menyuruh kita pergi ketempat lain.
Musee du Louvre memang sangat mempesona. Jika ada kesempatan, saya pasti akan kembali lagi kesana. Mungkin akan lebih baik jika mendapat hotel di paris untuk akomodasi yang tidak jauh dari tempat ini.

D. Tempat Wisata di kota Toulouse, Perancis

Toulouse adalah ibukota daerah Midi Pyrenees terletak di barat daya Prancis di tepi sungai Garonne. Daerah metropolitan Toulouse adalah kedua terbesar di Prancis selatan Merseille dan salah satu yang tumbuh paling pesat di Eropa.
Kota Toulouse yang juga dikenal dengan nama “pink city” atau kota merah muda adalah salah satu dari beberapa tempat indah yang dapat kita kunjungi di negara Prancis. Toulouse dikenal sebagai tempat dengan berbagai arsitektur yang menarik, air mancur, dan juga tempat mencari berbagai makanan yang lezat dengan citarasa ala Prancis. Toulouse memiliki beberapa tempat wisata yang menarik bagi para turis yang berkunjung ke sana setiap tahunnnya.

Berikut beberapa informasi tempat wisata untuk anda yang berencana mengunjungi kota Toulouse, di Prancis.

Place du Capitole
Pusat kota indah sebagai jantung kota Toulouse, Place du Capitole merupakan titik pertemuan aktivitas dan kegiatan kota ini. Daya tarik utama dari tempat ini adalah batu-batuan yang berada di town Hall yang berwarna merah muda yang terletak di pusat kota. Seperti tempat-tempat lain, pusat kota Toulouse pun dilengkapi dengan beberapa jalan-jalan bersejarah yang sekarang dipenuhi dengan restoran, bar, butik dan toko-toko.

Basilica Saint Sernin
Dibangun pada tahun 1075, Basilica Saint Sernin merupakan gereja Roma Katolik terbesar di Prancis Selatan. Gereja Saint Sernin Basilica, Gereja indah di dekat Capitole. Bangunan dengan menara tinggi ini menjadi saksi bisu perjalanan kekatolikan warga setempat. Gereja ini dibangun dengan gayaarsitektur Romawi dan arsitektur Gothic.

Cite de l’Espace
Toulouse adalah basis industri penerbangan di Eropa seperti Alcatel Alenia Space, EADS Asrium, dan Galileo dan markas Airbus S.A.S. Di Cite de l’Espace, kita dapat melihat sejauh mana kemajuan Prancis dan Rusia di bidang antariksa.

La Place du President Wilson
Letaknya tak jauh dari Capitole, merupakan taman indah ini dihiasi air mancur dan patung.

Musee des Augustins
Salah satu museum yang dapat kita kunjungi di Toulouse, yang dibangun dengan indahnya di abad 14. Dapat kita nikmati patung-patung bergaya Romans, dan rumah hasil karya Delacroix, Toulouse-Laut.

E. Disneyland. Paris

Dineyland Reort Paris adalah sebuah kompleks hiburan bertema Disney yang terletak di Marne-la- Vallee, Paris, Prancis dengan 2 buah taman bermain, Disneyland Paris dan Walt Disney Studios. Tempat ini dimiliki dan dikelola Euro Disney SCA dengan 37,781% saham dimiliki The Walt Disney Company, 10% oleh Pangeran Al Wahid, dan sisanya dimiliki oleh berbagai pemegang saham lain.
Resort ini terletak sekitar 30 km di timur Paris dan bias dicapai dengan mobil dan RER. Stasiun kereta yang terletak di tempat tersebut juga dilayani oleh TGV, Thalyas dan Eurostar.
Ada satu hal yang membedakan Disneyland Paris dengan Disneyland di negara-negara lain, yaitu Sleeping Beauty Castle. Sleeping beauty castle menjadi ciri khas Disneyland Paris. Sebetulnya secara keseluruhan konsep tempat ini tak jauh beda dengan Dunia Fantasi di Jakarta. Karena Dunia Fantasi pun mencontoh Disneyland bukan? Tapi tentu saja luas area, keindahan taman dan bangunan serta kebersihan jelas berbeda. Menurut buku panduan ‘Insight Guide Paris’ luas area Disneyland Paris ini kuarang lebih sekitar 1943 hektar.
Buat yang ngefans dengan karakter walt Disneyland, dijamin gak bakal menyesal jika ada mengunjungi tempat ini. Tinggu apa lagi? Jika anda merencanakan perjalanan liburan anda kesana. Dapatkan diskon harga murah untuk reservasi hotel langsung online melalui website Mistertur.com

F. Nice, Kota Dengan Arsitektur Baroque Di Perancis

Apa yang istimewa dari kota ini? Nice, kota tua di Prancis dengan udaranya yang hangat sepanjang tahun. Selain kota tua Nice memang terkenal dengan keindahan arsitektur dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Sebagai ibu kota Cote d’Azur alias French Riviera, Nice menawaarkan beragam seni arsitektur peninggalan masa penduduk Yunani dan Romawi, mulai dari Baroque, Klasik, Belle Epoque, Art Deco hingga kontemporer.
Nice masih mempertahankan kecantikan arsitektur baroque dari abad ke-17-18, seperti Palais Lascaris, yang sekarang menjadi museum seni rakyat dan tradisi, Gedung Pengadilan (Palais de Justice) yag dibangun tahun 1892 yang selesai dimodifikasi tahun 2000 serta Gedung Prefecture lama, bekas istana Raja-raja Sardinian.
Nice juga memiliki pemandangan alam yang luar biasa indahnya. Di sebelah selatan kita bisa menikmati hangatnya udara laut. Di sebelah utara kita juga bisa melihat puncak gunung Alpes d’Azur yang ditutupi gundukan es. Pada puncak musim dingin di bulan Februari, penduduk setempat ataupun turis bisa bermain ski di puncak gunung. Jika bosan dan merindukan hangatnya matahari, kita bisa langsung turun ke pantai, cukup dengan kaos atau bikini. Aneh kan? Tapi hal ini memang nyata terjadi.